KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT
yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan dan menyusun laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi. Laporan ini
dibuat sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti Praktikal Test Praktikum
Dasar-Dasar Agronomi.
Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Kedua
orang tua penulis yang telah memberikan kasaih sayang dan mendidik penulis
sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
2.
Bapak
ir. Alridiwirsah MM selaku dosen mata kuliyah Dasar-Dasar Agronomi.
3.
Rita
Mawarni C. H., S.P,M.P selaku penaggung jawab Praktikum Dasar-Dasar Agronomi.
4.
Kakanda
Dani Prayoga selaku asisten dosen Praktikum Dasar-Dasar Agronomi.
5.
Kakanda Yudha Ardiansyah selaku asisten dosen Praktikum Dasar-Dasar
Agronomi.
6.
Dan
seluruh sahabat yang selalu memberikan motivasi dan support kepada penulis.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa
laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan krtik
yang mendukung untuk kesempurnaan laporan ini.
Medan, April 2013
Penulis
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Arby wiranda Purba
Umur : 18
Tahun
Tanggal lahir : 05 Agustus
1994
laki²/Perempuan :
Laki-laki
Bangsa :
Indonesia
Agama :
Islam
Tempat tinggal : Desa
kulasar kec.silinda kab.Serdang Bedagai
Menerangkan dengan sesungguhnya,
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Negeri 1 desa kulasar kec.Bangun Purba Berijazah
2. Tamatan MTSs Bangun Purba
kec.Bangun Purba
Berijazah
3. Tamatan SMK Negeri 4 Tebing Tinggi Berijazah
4.
Sedang memasuki Fakultas Pertanian Universitas muhammadiyah sumatera utara
sampai tingkat sarjana.
Demikian surat riwayat hidup ini saya perbuat
dengan sebanar-benarnya.
Medan
, 6 Mei 2013
Saya yang membuat
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Mhd.Reza matondang
Umur : 18Tahun
Tanggal lahir : 24
mei 1994
laki²/Perempuan :
Laki-laki
Bangsa :
Indonesia
Agama :
Islam
Tempat tinggal : Jln
Badik no 9 Medan
Menerangkan dengan sesungguhnya,
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Muhammadiyah o6
medan Berijazah
2. Tamatan SMP Negeri 17 medan Berijazah
3. Tamatan SMA Negeri 8 medan
Berijazah
4. Sedang memasuki Fakultas Pertanian
Universitas muhammadiyah sumatera utara sampai tingkat sarjana.
Demikian surat riwayat hidup ini saya perbuat dengan sebanar-benarnya.
Medan , 6 Mei 2013
Saya
yang membuat
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Mhd. Khozali
Umur : 19
Tahun
Tanggal lahir : 20
Nopember 1993
laki²/Perempuan :
Laki-laki
Bangsa :
Indonesia
Agama :
Islam
Tempat tinggal : Teluk Panji 1 Kec. Kampung rakyat Kab. Labuhan Batu selatan
Menerangkan dengan sesungguhnya,
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Negeri 118390 Teluk panji
Berijazah
2. Tamatan MTS Ihya
Ulumuddin Sidodadi Berijazah
3. Tamatan SMA Bayangkari II
Rantau Parapat Berijazah
4. Sedang memasuki Fakultas Pertanian
Universitas muhammadiyah sumatera utara sampai tingkat sarjana.
PENGALAMAN KERJA
1.
Asisten
Chef WMA ( Waroenk Mas Anto) 2012
Demikian surat riwayat hidup ini saya perbuat dengan sebanar-benarnya.
Medan
, 6 Mei 2013
Saya yang membuat
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Egalika
Umur : 18
Tahun
Tanggal lahir : 24
Oktober 1994
laki²/Perempuan :
Laki-laki
Bangsa :
Indonesia
Agama :
Islam
Tempat tinggal : Dusun 4
Sidorejo Desa Bangun sari kec.Talawi kab.Batubara
Menerangkan dengan sesungguhnya,
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Negeri Inpres 100790 Sosopan Kab.Padang Lawas
Berijazah
2. Tamatan SMP Negeri 1 Sosopan Kab.Padang Lawas Berijazah
3. Tamatan Yayasan Perguruan Daerah SMA Sei Bejangkar Berijazah
4. Sedang memasuki Fakultas Pertanian
Universitas muhammadiyah sumatera utara sampai tingkat sarjana.
Demikian surat riwayat hidup ini saya perbuat
dengan sebanar-benarnya.
Medan
, 6 Mei 2013
Saya
yang membuat
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Putri Ramadani
Umur : 19
Tahun
Tanggal lahir : 17
Februari 1994
laki²/Perempuan :
Perempuan
Bangsa :
Indonesia
Agama :
Islam
Tempat tinggal :
Jln.Muktar basri
Menerangkan dengan sesungguhnya,
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Negeri 102094 Berijazah
2. Tamatan SMP Swasta
Paya Pinang Berijazah
3. Tamatan SMK Negeri 4 Tebing Tinggi
Berijazah
4. Sedang memasuki Fakultas Pertanian
Universitas muhammadiyah sumatera utara sampai tingkat sarjana.
Demikian surat riwayat hidup ini saya perbuat
dengan sebanar-benarnya.
Medan
, 6 Mei 2013
Saya yang membuat
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Setiabudi hartono
Umur : 19
Tahun
Tanggal lahir : 26 Oktober
1993
laki²/Perempuan :
Laki-laki
Bangsa :
Indonesia
Agama :
Islam
Tempat tinggal : Jln. Alpukat
No 209 RT 11 RW 4 Desa sei lambu makmur kec.Tapung Kab.kampar Riau
Menerangkan dengan sesungguhnya,
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Negeri 038 sei Lambu makmur Berijazah
2. Tamatan SMP Negri 1 Bangkinang Berijazah
3. Tamatan SMA Negeri 2 Bangkinang Berijazah
4. Sedang memasuki Fakultas Pertanian
Universitas muhammadiyah sumatera utara sampai tingkat sarjana.
PENGALAMAN KERJA
1.Tenaga sukarela PMI Kab.Kampar Tahun
2009-2012
Demikian surat riwayat hidup ini saya perbuat
dengan sebanar-benarnya.
Medan
, 6 Mei 2013
Saya yang membuat
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Daniel Simanjuntak
Umur : 19
Tahun
Tanggal lahir : 17
Desember 1994
laki²/Perempuan :
Laki-laki
Bangsa :
Indonesia
Agama :
Kristen
Tempat tinggal : Tanjung muliaAlfaka 7
Menerangkan dengan sesungguhnya,
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Negeri 118319 PT Tasik Raja Berijazah
2. Tamatan SMP Swasta PT Tasik raja Berijazah
3. Tamatan SMK Dapim Pinang Awan ,Cikampak Berijazah
4. Sedang memasuki Fakultas Pertanian
Universitas muhammadiyah sumatera utara sampai tingkat sarjana
Demikian surat riwayat hidup ini saya perbuat
dengan sebanar-benarnya.
Medan
, 6 Mei 2013
Saya yang membuat
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
PENDAHULUAN .................................................................................
Latar Belakang
............................................................................
Tujuan Penelitian
........................................................................
Kegunaan Penelitian
...................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
......................................................................
Botani Tanaman Jagung
.............................................................
Botani Tanaman Kedelai
............................................................
Syarat Tumbuh Tanaman
Jagung ..............................................
Syarat Tumbuh Tanaman
Kedelai .............................................
Tanaman Tumpang Sari
............................................................
BAHAN DAN METODE
...................................................................
Tempat dan Waktu
....................................................................
Bahan dan alat
..........................................................................
Pelaksanaan Penelitian
..............................................................
Penanaman
................................................................................
Parameter Pengamatan
..............................................................
Tinggi
Tanaman (cm) ....................................................
Jumlah Daun
(Helaian) .................................................
HASIL PENELITIAN
.......................................................................
PEMBAHASAN
.................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN
.........................................................
Kesimpulan
...............................................................................
Saran
.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam bercocok tanam,
terdapat beberapa pola tanam agar efisien dan memudahkan kita dalam penggunaan
lahan, dan untuk menata ulang kalender penanaman. Pola tanam sendiri ada tiga
macam, yaitu : monokultur, polikultur (tumpangsari), dan rotasi tanaman. Ketiga
pola tanam tersebut memiliki nilai plus dan minus tersendiri. Pola tanam
memiliki arti penting dalam sistem produksi tanaman. Dengan pola tanam ini
berarti memanfaatkan dan memadukan berbagai komponen yang tersedia (agroklimat,
tanah, tanaman, hama dan penyakit, keteknikan dan sosial ekonomi). Pola tanam
di daerah tropis seperti di Indonesia, biasanya disusun selama 1 tahun dengan
memperhatikan curah hujan (terutama pada daerah/lahan yang sepenuhnya
tergantung dari hujan. Maka pemilihan jenis/varietas yang ditanampun perlu
disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan. Tumpangsari
merupakan suatu usaha menanam beberapa jenis tanaman pada lahan dalam waktu
yang sama, yang diatur sedemikian rupa dalam barisan-barisan tanaman. Penanaman
dengan cara ini bisa dilakukan pada dua atau lebih jenis tanaman yang relatif
seumur, misalnya jagung dan kacang tanah atau bisa juga pada beberapa jenis
tanaman yang umurnya berbeda-beda. Untuk dapat melaksanakan pola tanam
tumpangsari secara baik perlu diperhatikan beberapa faktor lingkungan yang
mempunyai pengaruh diantaranya ketersediaan air, kesuburan tanah, sinar
matahari dan hama penyakit. Penentuan jenis tanaman yang akan ditumpangsarikan
dan saat penanaman sebaiknya disesuaikan dengan ketersediaan air yang ada
selama pertumbuhan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari persaingan
(penyerapan hara dan air) pada suatu petak lahan antar tanaman. Pada pola tanam
tumpangsari sebaiknya dipilih dan dikombinasikan antara tanaman yang mempunyai
perakaran yang relatif dalam dan tanaman yang mempunyai perakaran relatif
dangkal. ( Fahmi, 2012)
Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman
campuran (polyculture)
berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada
satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak
bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan adalah penanaman dalam waktu yang
hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau
jagung dan kacang tanah. Dalam kepustakaan, hal ini dikenal sebagai double-cropping.
Penanaman yang dilakukan segera setelah tanaman pertama dipanen (seperti jagung
dan kedelai atau jagung dan kacang panjang)
dikenal sebagai tumpang gilir.Tumpang sari dapat pula dilakukan
pada pertanaman tunggal (monokultur) suatu tanaman
perkebunan besar atau
tanaman
kehutanan sewaktu
tanaman pokok masih kecil atau belum produktif. Hal ini dikenal sebagai tumpang sela (intercropping). Jagung atau
kedelai biasanya adalah tanaman sela yang dipilih. Dalam kehutanan hal
ini disebut sebagai wana tani. Suatu konsep serupa juga diterapkan
bagi budidaya padi dan ikan air tawar yang
dikenal sebagai mina tani. ( Wikipedia, 2013 )
Tumpang sari adalah cara bercocok
tanam pada satu petak lahan dengan dua atau tiga tanaman sekaligus. Cara bercocok tanam semacam ini
memberikan beberapa keuntungan antara lain lahan yang ada bisa dimanfaat dengan
sebaik baiknya. Manfaat lainnya adalah dalam satu musim kadang hama menyerang
pada salah satu tanaman, namun tidak menyerang jenis tanaman lainnya sehingga
jika satu jenis tanaman terserang penyakit maka jenis tanaman lainnya masih
bisa selamat.Jagung bisa tumbuh dengan baik jika ditanam disela sela tanaman
kedelai, biasanya untuk periode musim tanam yang ke tiga yaitu padi - padi -
kedelai. Pola semacam ini sudah mulai banyak diterapkan para petani pada lahan
sawah semi irigasi, dimana pada musim penghujan mereka menanam padi sebanyak 2
kali sedangkan pada musim kemarau ganti menanam kedelai dengan memanfaat air
tanah yang dipompa dengan menggunakan mesin diesel. Sebagai persiapan awal
lahan bekas tanaman padi dibuat selokan menggunakan traktor dengan jarak kurang
lebih satu setengah meter. Kemudian benih kedelai dimasukkan pada lubang lubang
yang telah di buat menggunakan tugal (gejik). Pada keesokan harinya barulah
benih jagung ditanam dengan cara yang sama menggunakan tugal. Usahakan benih
jagung yang sudah dimasukkan dalam lubang ditutup dengan pasir atau pupuk
kandang, bisa juga menggunakan sekam bekas pembakaran pabrik tahu. Mengapa di
beri jarak satu hari setelah penanaman kedelai karena benih jagung tidak
menyukai lahan yang terlalu banyak air. Tanah yang basah tanpa ada genangan air
akan membuat benih jagung tumbuh dengan baik. Jika terlalu banyak air benih
jagung akan membusuk. Pada setiap gulutan tanah cukup diberi satu deret tanaman
jagung dan posisi deretan berada ditepi saluran air bagian kiri dan kanannya.
Tidak perlu tiap saluran air diberi tanaman jagung namun beri jeda satu saluran
air kosong tak ada tanaman jagungnya, sedangkan sebelahnya ada lagi tanamannya.
( Anonim, 2011)
Segala bentuk pemanfaatan sumberdaya
alam dan manusia dalam pemanfaatanya untuk budidaya tanaman guna memdapat hasil
yanng sebanyak-banyaknya secara berkelajutan. Pola tanam atau (cropping patten)
iyalah suatu urutan pertanaman pada sebidang tanah selama satu periode. Lahan
yang dimaksut bisa berupa lahan kosong atau lahan yang sudah terdapat tanaman
yang mampu dilakukan tumpang sirih. Usaha yang dilakukan dengan melaksanakan
penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak dari tanaman
dan tata urutan tanaman selama periode waktu tertentu, termasuk masa pengolahan
tanah dan masa tidak
ditanami selama periode tertentu. Produktivitas merupakan suatu hal yang sangat
vital dalam usaha pertanian, dimana akhir-akhir ini semakin ditantang untuk
mengimbangi tuntutan sosial ekonomi masyarakat suatu bangsa. Peningkatan jumlah
penduduk menyebabkan permintaan akan kebutuhan hasil-hasil pertanian baik
jenis, jumlah maupun kualitasnya. Disisi lain lahan untuk pertanian semakin
terbatas karena alih fungsi lahan menjadi tempat pemukiman,
industri, sarana jalan serta sarana fisik lainnya, Untuk itu, bagaimana
merancang suatu model penanaman, agar lahan yang semakin terbatas itu dapat
menghasilkan produksi yang tinggi secara berkelanjutan.Jagung sebagai tanaman
pangan, menduduki urutan kedua setelah padi. Disamping itu juga mempunyai
peranan yang tidak kalah pentingnya dengan padi, karena jagung merupakan salah
satu jenis bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat sehingga dapat dijadikan
sebagai pengganti beras. Di Indonesia sangat mendukung dikembangkannya komoditi
jagung, sebab jagung memiliki potensi yang cukup baik untuk dibudidayakan dan
mudah diusahakan. Konsumsi jagung di Indonesia terus meningkat, karena itu
peluang pemasaran jagung masih terbuka lebar).Selain komoditi jagung sebagai
bahan makanan, masih dibutuhkan komoditi lain seperti kacang hijau. Kacang hijau merupakan salah satu
jenis komoditi dari jenis tanaman leguminosa yang mempunyai arti penting.
Posisinya menduduki urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Manfaat
kacang hijau sebagai penghasil bahan makanan merupakan hal yang sangat penting,
karena jenis kacang ini banyak mengandung vitamin terutama vitamin B1 yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan gizi masyarakat yang relatif kurang
vitamin. Beberapa pola
tanam yang biasa diterapkan antara lain tumpang sari, tumpang gilir, tanaman
bersisispan, dan tanamana campuran. Tumpang sari (intercropping),
adalah melakukan penanaman lebih dari satu tanaman yang memiliki umur
sama atau berbeda contoh tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai;
tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.Tumpang gilir
(Multiple Cropping) yaitu penanaman yang dilakukan secara beruntun sepanjang
tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan
maksimum.( Patra, 2012 )
Tumbuhan monokotil dan dikotil
ialah salah satu penggolongan secara garis besar darikelompok tetumbuhan, oleh
sebab itu dengan pengamatan ini diharapkan mampu menganalisistipe tumbuhannya
berdasarkan anatominya. pada pengamatan jaringan yang dimiliki oleh
keduatumbuhan relatif sama, tetapi bila diteliti perbedaan nampak pada susunan
berkas pengangkutnyabila pada dikotil, memiliki kambium dan monokotil tidak
berkambium yang nantinya akanmemengaruhi pertulangan daunnya (nervatio) dari
tumbuhan monokotil maupun dikotil. tumbuhan itu
terbagi atas beberapa jenis, diantaranya tumbuhan berbiji.Tumbuhan berbiji
(spermatophyte) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Tumbuhan berbiji
tertutup (angiospermae) dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu tumbuhan
berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil). Masing-masing jenis
tumbuhan berkeping biji tersebut mempunyai ciri karakteristik yang
berbeda-beda, baik secara morfologi maupun anatomi. ( Purwono, 2007 )
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman monocotyle dan dicotyle pada tanaman
tumpang sari
Kegunaan Penelitian
Untuk mengetahui perkembangan tanman
monocotyle dan dicotyle pada tanaman tumpang sari dan sebagai informasi bagi
pihak yang membuthkan, khususnya penulis.
TINJAUAN PUSTAKA
Botani
tanaman jagung
Berdasarkan
sistem taksanomi, tanaman jagung dikenal dengan nama ilmiah Zea mays L. ,
familly poaceae. ( graminea ). Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut:
Divi : Spermatophyta
Subdivisi : Magnoliophyta
Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L. ( Hardi Soenanto, 2009
)
Jagung
termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar, yaitu akar
seminal, akar adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh dari radikula dan
embrio. Akar adventif disebut juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku
paling bawah, yaitu sekitar 4 cm di bawah permukaan tanah. Semenatara akar
udara adalah akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan
tanah, dann keadaan air tanah. Batang jagung tidak bercabang, berbentuk
silindris, dan terdiri dari beberapa ruas dan buku ruas. Pada buku ruas akan
muncul tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi batang jagung tergantung
varietas dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60 – 300 cm. Daun jagung
memanjang dan keluar dari buku – buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8 – 48
helaian, tergantung varietas. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak
daun, lidah daun, dan helaian daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang.
Antara kelopak dan helaian terdapat lidah daun
yang disebut ligula. Ligula ini berbulu dan berlemak. Fungsi ligula
adalah mencegah air masuk ke dalam kelopak daun dan batang. ( Rudi Hartono,
2005 )
Bunga
jagung tidak memiliki petal dan sepal sehingga disebut bunga tidak lengkap.
Bunga jagung juga termasuk bunga tidak sempurna karena bunga jantan dan betina
berada pada bunga yang berbeda. Bunga jantan terdapat di ujung batang. Adapun
bunga betina terdapat di ketiak daun ke-6 atau ke-8 dari bunga jantan.
Penyerbukan pada jagung terjadi bila serbuk sari dari bunga jantan jatuh dan
menempel pada rambut tongkol. Pada jagung umumnya terjadi penyerbukan silang (
cross pollinated crop ). Penyerbukan terjadi dari serbuk sari tanaman lain.
Sangat jarang terjadi penyerbukan yang serbuk sarinya berasal dari tanaman
sendiri. Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Dalam satu tongkol terdapat
200 – 400 biji. Biji jagung terdiri dari tiga bagian. Bagian paling luar
disebut pericarp. Bagian atau lapisan kedua yaitu endosperm yang merupakan
cadangan makanan biji. Sementara bagian paling dalam yaitu embrio atau
lembaga.( Purwono, 2005 )
Botani
tanaman kacang tanah
Dalam
taksonomi (sistematika) tumbuh – tumbuhan, kacang tanah di klafikasikan sebagai
berikut:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Family : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae. (Pitojo, 2005)
Morfologi
kacang tanah berdasarkan ciri-ciri luar dari bagian-bagian tanaman.
1)
Daun
Kacang tanah memiliki daun majemuk bersirip ganda.
Tangkai daun agak panjang, tiap tangkai terdiri atas 4 anak daun. Daun berperan
penting dalam proses fotosintesis.
1)
Bunga
Kacang tanah mulai berbunga pada umur kurang lebih 4-5
minggu. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Setiap bunga memiliki tabung kelopak
berupa tangkaian panjang berwarna putih. Mahkota bunga (corolla) berwarna
kuning dan memiliki bendera yang bergaris-garis merah pada pangkalnya. Bunga
yang mampu melakukan penyerbukan sendiri ini hanya berumur 1 hari.
2)
Buah
Buah kacang tanah berbetuk polong. Setelah terjadi
pembuahan, bakal buah yang disebut ginofur tumbuh memanjang. Ginofur ini
merupakan bakal jadi tangkai polong. Ujung ginofur yang runcing mula-mula
mengaruh ke atas, tetapi setelah tumbuh, ujung ginofur mengarah kebawah
kemudian masuk ke dalam tanah. Pertumbuhan memanjang ginofur akan terhenti
setelah berbentuk polong.
3)
Biji
Biji kacang tanah memiliki warna yang bermacam-macam
yakni putih, merah, ungu, dan kesumba. Biji yang paling baik adalah yang
berwarana kesumba.
4)
Akar
Kacang tanah berakar tunggang, dengan akar cabang yang
tumbuh tegak lurus pada akar tunggang tersebut. Akar cabang ada yang mati dan
ada juga yang menjadi akkar permanen yang berfungsi untuk menyerap makanan.
Pada polong kadang terdapat semacam bulu akar yang dapat menyerap makanan.
(Lisdiana Fachrudin, 2000)
Sumber genetik (germ plasm) kacang tanah berasal dari
Brasillia.Panaman kacang tanah pertama kali dilakukan orang Indian.Setelah
Benua Amerika ditemukan, tanaman ini ditanam oleh pendatang dari Eropa.Daerah
pusat penyebarannya mula-mula terkonsentrasi di India,Cina,Nigeria, Amerika Serikat
dan Gambia,kemudian meluas ke berbagai negara di dunia. Di Indonesia kacang tanah mulai ditanam pada
awal abad ke-17 .Masuknya kacang tanah ke wilyah Nusantara dibawa oleh pedagang
Cina dan Portugis .Sentrum produksi kacang tanah pada mulanya terpusat di Pulau
Jawa, selanjutnya menyebar ke berbagai daerah (provinsi),terutama Sumatra Utara
dan Sulawesi selatan.Kini kacang tanah telah ditanam di seluruh Indonesia . (
Rahmat Rukmana, 1995 )
Syarat
tumbuh tanaman jagung
Tanaman
jagung adalah tanaman yang memiliki tingkat fotosintesis tinggi, jadi sangat
memerlukan cahaya matahari. Maka lokasi tanaman jagung adalah areal yang
terbuka berupa sawah atau ladang yang tidak terlindung dari cahaya
matahari. Lokasi untuk tanaman jagung
sebaiknya tidak tergenang air, namun memiliki kadar air yang cukup. Selain itu,
dalam pemilihan lokasi untuk tanaman jagung. Sebaiknya harus sesuai dengan
syarat tumbuh tanama jagung atau yang dibutuhkan oleh tanaman jagung.
Sebenarnya semua jenis tanah dapat ditumbuhi
jagung, namun sifat tanah yang paling dikehendaki oleh tanaman jagung
adalah yang drainasenya lancar, subur dengan humus, dan pupuk yang mencukupi persediaan untuk
tumbuh. ( Rochani Siti, 2000 )
Penanaman
jagung di dunia tersebar luas di daerah subtropik ataupun tropik.Tanaman jagung
dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh.Secara umum,tanaman jagung
dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi kurang lebih 1300
dapat,kisaran suhu udara antara 13c-30c,dan mendapatkan sinar penuh.Di
indonesia tanaman jagung tumbuh dan produksi optimum di dataran rendah sampai
ke tinggian 750 m dapat.Di pulau madura dan jawa sekitar 90% dari luas
penanaman jagung terletak ketinggian 750 m dpc.Suhu ideal untuk berkecambah
benih adalah 30c-30c dengan kapasitas air tanah antara 25%-60% keadaan suhu
yang rendah dan tanah basah sering menyebabkan benih jagung busuk.Tanaman
jagung membutuhkan suhu optimum antara 23c-27c,curah hujan yang ideal untuk
tanaman jagung adalah 100mm-200mm/bulan curah hujan paling optimum 100mm/125mm/bulan
dengan distribusi yang merata. (Rahmat Rukmana, 1993)
Syarat
tumbuh tanaman kacang tanah
Iklim yang
sesuai untuk tanaman kacang sebagai berikut;
1)
Keadaan tanah
Kacang tanah tidak terlau memilih jenis tanah. Pada tanah
berat ( heavy clay/fine textured soil ), kacang tanah masih dapat menghasilkan,
jika pengolahan tanahnya dilakukan dengan baik. Tetapi, tanaman kacang tanah
dapat tumbuh optimal pada tanah ringan ( loamy sand, sandy laon dan sandy clay
) yaang cukup mengandung unsur hara. Tanah ringan tersbut umumnya gembur
sehingga memungkinkan akar tumbuh dengan baik, dan lebih banyak polong yang
terbentuk. Kacang tanah masih mampu tumbuh dengan cukup baik pada tanah asam
(Ph 5,0), tetapi peka terhadap tanah basah keasaman (Ph) tanah yang ideal bagi kacang
tanah berkisar antara 6,0 – 7,0 pada Ph tanah antara 7,5 – 8,0, daun akan
menguning dan terjadi bercak hitam pada polong akan menurun.
2)
Keadaan iklim
Kacang tanah pada umumnya tumbuh di iklim kering, pada
daerah ( zone ) tipe iklim E ( terjadi 3
bulan basah berturut – turut ), tipe ikilm D3 ( terjadi 3 -4 bulan basah
berturut – turut dan 4 -6 bulan kering berturut – turut ), dan tipe iklim C3 (
terjadi 5 -6 bulan basah berturut – turut dan 4 – 6 bulan kering berturut –
turut ). Suhu amat berpengaruh terhadap perkecambahan biji dan pertumbuhan
awal. Pada suhu kurang dari 18 C, laju perkecambahan rendah. Pertumbuhan kacang
tanah meningkat sejalan dengan peningkatan suhu dari 20C menjadi 30C.
3)
Curah hujan
Jumlah dan distribusi curah hujan sangat
berpengaruh terhadap produksi kacang tanah. Hujan yang cukup pada saat tanam
sangat dibutuhkan agar tanaman dapat berkecambah dengan baik. Distribusi curah
hujan yang merata selama periode tumbuh akan menjamin keberhasilan pertumbuhan
vegetatif. Curah hujan yang optimum bagi tanaman kacang tanah berkisar 45 – 200
mm/bulan
4)
Kelembaban tanah
Kelmbaban tanah yang cukup pada fase awal pertumbuhan,
fase berbunga, dan fase pembentukan polong sangat penting untuk mendapatkan
produksi yang tinngi.
5)
Suhu udara
Suhu udara yang dikehendaki tanaman kacang tanah suhu
optimalnya berkisar 25 – 30C.
Kacang
tanah (Arachis Hypogaea L) memerlukan iklim yang lebih panas
dibandingkan tanaman kedelai atau jagung. Suhu harian antara 25 hingga 350C
tanaman kacang tanah tumbuh lambat, umurnya lebih lama, dan hasilnya kurang.
Kelembaban udara yang tinggi (lebih dari 80%) kurang menguntungkan bagi
pertumbuhan kacang tanah (Arachis Hypogaea), karena akan memberikan
lingkungan yang sangat baik bagi pertumbuhan penyakit bercak daun dan karat. Tanah
yang terlalu lembap di samping menghambat pertumbuhan tanaman, juga mendorong
pertumbuhan cendawan pembusuk akar( )Tanaman kacang tanah (Arachis Hypogaea
L) termasuk tanaman strata A, yakni tanaman yang memerlukan sinar matahari
penuh (100 %). Adanya naungan yang menghalangi sinar matahari lebih dari 30%
akan menurunkan hasil. Tanaman yang ternaungi tumbuh memanjang batangnya lemah,
bunga dan polong yang terbentuk sangat sedikit. Tekstur : Ringan dan sedang
(Lempung berpasir dengan sirkulasi udara lancar. Struktur Tanah : Gembur dan
ringan. PH : 4,5 - 7,7, optimal 5,6 - 6,6. Curah Hujan : 900-2000 mm per bulan
dengan bulan kering < 8 bulan. Temperatur: 25-27 C dengan kelembaban udara
sekitar 50-80 %. ( Wahyu Askari, 2010 )
Tanaman
monocotyle
Pada
batang tanaman monokotil, berkas pembulu tersebar. Pada monokotil tidak
terdapat kambium sehingga pada tanaman monokotil, pertumbuhan sekunder tidak
terjadi atau jarang terjadi. Korteks dan silindris pusat pada tanaman monokotil
tidak dapat dibadakan secara jelas. Pada tanaman dikotil, berkas pembulu
tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar
lingkaran dan empelur di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xylem
terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tanaman dikotil.
Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan sekunder tanaman dikotil, yaitu
kambium pembuluh dan kambium gabus. ( Didik Priyandoko, 2007 )
Perbedaan
antara akar tanaman dikotil dan akar tanaman monokotil dapat dijelaskan saat
masih kecambah. Pada tanaman dikotil terdapat satu akar utama yang besar,
sedangkan pada tanaman monokotil tidak ada. Pada akar utama tanaman dikotil,
akan tumbuh cabang – cabang akar dari akar utama. Pada tanaman monokotil, akar
utama tidak berkembang sehingga muncul akar – akar yang berukuran relatif sama
dari tempat munculnya akar utama. Akar dikotil disebut juga akar tunngang,
sedangkan akar monokotil disebut akar serabut. Batang pada tanaman dikotil dan
tanaman monokotil memiliki perbedaan dalam hal berkas pengngkutan. Struktur
jaringan pembulu keduanya sangat berbeda. Berkas pada pengangkuatan pada
tanaman dikotil tersusun melingkar seperti cincin. Adapun pada tanaman
monokotil berskas pengangkutan tersebar tidak beraturan. Dalam setia berkas
pengangkutan (berkas pembulu) selalu terdapat floem dan xylem.(Saeful Karim,
2008)
Tanaman
dicotyle
Anatomi
batang tanaman dikotil terdiri atas kuliy kayu, kayu dan empulur. Empulr sangat
sulit ditemukan pada batang kayu yang sudah tua. Bagian terluar dari batang
tanaman dikotil adalah kulit kayu yang terdiri atas jaringan epidermis, kambium
gabus, korteks dan floem. Felogen dapat ditemukan dibagian bawah epidermis.
Pada kulit batang terdapat bagian yang tidak tertutupi oleh lapisan gabus.
Bagian tersebut dinamakan inti sel. Inti sel berfungsi sebagai tempat
terjadinya peristiwa penguapan dan pertukaran gas. Selain jaringan epidermis
dan gabus, pada batang dijumpai pula jaringan parenkim, kolenkim, sklerenkim,
floem dan xylem. Berkas pembulu floem letaknya berdampingan dengan pembulu xylem.
Di antara berakas pembulu xylem dan floem, terdapat pembulu ( kambium vaskular
). Kambium pembulu merupakan bagian yang memisahkan kulit kayu dengan kayu (
xylem ). Jika letak floem dan xylem berdampingan, ikatan pembulu yang terbentuk
di namakan ikatan koteral. Tpe ikatan kolateral terbagi menjadi 2, yakni
koleteral terbuka dan koleteral tertutup. Pada ikatan koloteral terbuka,
terdapat kambium diantara berkas pembulu. Adapun pada ikatan koleteral
tertutup, tidak terdapat kambium diantara berkas pembulu. ( Oman Karma, 2006)
Batang
dikotil memiliki struktur yang khas. Batang dikotil muda dan batang dikotil tua
memiliki struktur yang sedikit berbeda. Batang menunjukan adanya suatu
lingkaran kayu dengan pembulu angkut di sekitar empelurnya. Sementara itu,
menunjukan dikotil yang tua. Kayu tersusun atas trakea. Trakea merupakan
saluran terbentuk oleh sel – sel yang telah mati dan bagian – bagian ujungnya
mati menyambung. Saluran tersebut berfungsi menyalurkan air dan garam mineral
dari akar ke daun. Pada kayu, terdapat juga trakeid yang bentuk selnya
memanjang, ujung – ujungnya runcing dan ukurannya lebih kecil dari pada trakea.
Trakeid berfungsi menyokong atau memperkuat batang pembelahan sel kambium
vaskular kearah dalam membentuk kayu dan pembelahan sel ke arah luar membentuk
kulit kayu. Aktivitas pembentukan kayu lebih aktivitas tersebut mengakibatkan
bagian kayu lebih besar dari pada kulit kayu. Hal ini yang menyebabkan pada kulit kayu sering terjadi
pengelupasan. ( Moekti Ariebowo, 2003 )
BAHAN DAN METODE
Tempat
dan Waktu
Praktikum
Dasar-Dasar Agronomi dilaksanakan di lahan percobaan Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang beralamat di Jl. Tuar Ujung Kecamatan
Medan Amplas.
Praktikum Dasar-Dasar Agronomi di laksanakan pada Pukul
14:00 sampai dengan selesai. Mulai Tanggal 18 Maret 2013 sampai dengan 28 April
2013.
Bahan
dan Alat
Bahan yang di gunakan pada praktikum Dasar-Dasar Agronomi
adalah Benih Jagung (Zea mays L),
Benih Kacang tanah (Arachis hypogeal L),
dan pupuk kompos 5 kg pupuk NPK sebagai pupuk dasar.
Alat yang di gunakan pada praktikum Dasar-Dasar Agronomi
adalah cangkul, parang, gembor, plat nama, tali raffia, kalkulator, meteran dan
alat tulis.
Palaksanaan
penelitian
1)
Persiapan lahan
Proses yang pertama kali di lakukan adalah membuka lahan
untuk tumpang sari dengan cara membersihkan lahan dari rerumputan dan sampah
yang ada. Pembersihan lahan di lakukan secara manual dengan menggunakan alat
cangkul dan parang babat, di kerjakan oleh perwakilan setiap AET.
2)
Pengolahan lahan
Setelah pembuatan
plot tumpang sari selanjutnya adalah mengolah tanah dengan menggunakan
alat cangkul, sampai tanah benar- benar gembur agar struktur serta sirkulasi
udara di dalam tanah lebih baik agar dapat mendorong aktivitas mikroba didalam
tanah.
3)
Penanaman
Penggemburan
tanah di lanjutkan pada pertemuan kedua dan di lakukan hingga selesai dan
dilakukan pembuatan plot tumpang sari dengan ukuran yang telah di tentukan,
setelah selesai dan sesuai juga telah mendapat persetujuan dari asisten dosen
untuk malakukan pekerjaan selanjutnya yaitu pemberian pupuk dasar Kompos dan
NPK sesuai takran anjuran yaitu satu genggaman tangan. Selanjutunya melakukan
penyiraman plot kemudian membuat lubang tanam dengan cara tugalan, untuk tanman
tumpang sari dengan jarak tanam 40x40 cm. Setelah pembuatan lubang tanam
diberi pupuk kompos masing-masing lubang. Selanjutnya adalah memasukan biji
tanaman monocotyle yaitu jagung (zea mays)
dan tanaman dicotyle yaitu kacang tanah (Arachis
hypoge) pada plot yang sama kemudian tutup bibit kembali dengan tanah. Dan
dibuat plat nama tanaman tumpang sari.
4)
Pemeliharaan
Setelah
penanaman dilakukan penyiraman dan perawatan serta pengamatan guna menghasilkan
tanaman yang baik dan plot yang bersih dari gangguan gulma. Dan dilakukan pengamatan pada tanaman kacang
tanah dan jagung. Pada tanaman yang diberi sampel dilakukan pengamatan yaitu
tinggi tanaman dan jumlah daun yang sudah sernpurna perkembanganya.dan dicatat
dibuat rangkap dua satu untuk asisten praktikum.Pengamatan dilakukan setiap
pertemuan praktikum dasar-dasar agronomi yaitu pada hari senin. Jam 14.00
WIB.dan dilakukan pembubunan dimaksudkan untuk memperkokoh berdirinya tanaman.
Parameter
Pengamatan
1)
Tinggi Tanaman (cm)
Pengamatan
tinggi tanaman dilakukan dari pangkal tumbuh tanaman paada permukaan yang sudah
ditandai dengan patok standart dengan ukuran 2cm sampai pada ujung daun
tertinggi tambah 2 cm.ini dilakukakan setelah pembubunan.jika belum tidak perlu
dari patok langsung dari perukaan tanah.pengukuran dimulai setelah satu minggu
setelah tanam (MST).dengan interval waktu pengukuran satu minggu sekli.
2)
Jumlah daun (helai)
Pengamatan
atau perhitungan jumlah daun diakukan pada daun yang sudah membuka
sempurna,pengamatan dilakukan saat tanaman berumur satu minggu setelah
tanam.dengan jarak waktu pengamatan satu minggu sekali.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan penanaman
tanaman mocotyle dan dicotyle yaitu tanaman jagung ( Zea mays ) dan tanaman kacang tanah ( Arachis hypogaea ) dengan melakukan sistem tanam tanaman tumpang
sari. Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman
campuran (polyculture)
berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak
bersamaan. Kedua tanaman tersebut ditanaman pada plot yang berukuran dan dengan jarak tanam 40x40 cm. Dan
dilakukan pengamatan pada pertumbuhan tanaman yang dilakukan 1 minggu sekali.
Dari hasil pengamatan I
untuk tanaman jagung ( Zea mays ) diperoleh hasil data tanaman
tertinggi dan terendah yaitu untuk tanaman jagung ( Zea mays ) yang tinggi tanamannya tertinggi yaitu pada tanaman
sampel 3 yaitu 51 cm dan pada tanaman sampel 2 yaitu 41 cm dan untuk tanaman
jagung ( Zea mays ) yang tinggi
tanamannya terendah pada tanaman sampel 1 yaitu 34 cm. Dari hasil pengamatan
yang telah dilakukan diperoleh hasil jumlah helaian daun tertinggi pada tanaman
sampel 1 dan 2 yaitu 5 helaian dan jumlah helaian daun terendah pada tanaman
sampel 3 yaitu 4 helaian. Kemudian diperoleh hasil rata-rata untuk tinggi pertumbuhan
tanamannya yaitu 42 dan rata-rata untuk jumlah helaian daunnya yaitu 6,33.
Dari hasil pengamatan
untuk tanaman kacang tanah ( Arachis
hypogaea ) diperoleh hasil tanaman tertinggi dan terendah yaitu untuk
tanaman kacang tanah ( Arachis hypogaea )
yang tertinggi terdapat pada tanaman sampel 3 yaitu tingginya 20 cm dan pada
tanaman sampel 2 yaitu 15 cm. Dan diperoleh hasil untuk jumlah helaian daun
tertinggi terdapat pada tanaman sampel 3 yaitu 26 helaian dan jumlah helaian
daun terendah yaitu pada tanaman sampel 1 yaitu 17 helaian. Dan hasil rata-rata
tertinggi untuk tinggi tanamannya yaitu 4,67 dan rata-rata untuk jumlah helaian
daunnya yaitu 20,3.
Dari
pengamatan ke III untuk tanaman jagung ( Zea
mays ) dan kacang tanah ( Arachis
hypogaea ) diperoleh hasil tinggi tanaman tertinggi dan terendah yaitu,
untuk tanaman jagung ( Zea mays ) hasil
tinggi tanaman tertinggi yaitu pada tanaman sampel 1 tingginya 127 cm dan pada
tanaman sampel 3 tingginya 98 cm dan untuk tinggi tanaman terendahnya yaitu
pada sampel 2 tingginya 67 cm. Dan diperoleh jumlah helaian daun terbanyak pada
tanaman sampel 1 yaitu 8 helaian dan jumlah daun yang terendah yaitu pada
tanaman sampel 2 yaitu 5 helaian. Untuk
tanaman jagung ( Zea mays ) diperoleh
hasil rata-rata tinggi pertumbuhan tanamanya yaitu 97,33 dan rata-rata jumlah
helaian daunnya yaitu 6,33.
Untuk
tanaman kacang tanah ( Arachis hypogaea ) diperoleh hasil
tinggi tanaman tertinggi dan terendah yaitu tinggi tanaman kacang tanah ( Arachis
hypogaea ) tertinggi terdapat pada tanaman sampel 2 yaitu 26 cm dan pada
sampel 1 dan 3 tinggi tumbuhannya sama yaitu 25 cm. Dari pengamatan diperoleh
hasil jumlah daun terbanyak pada tanaman sampel 1 yaitu 36 helaian dan untuk
jumlah daun terendah terdapat pada tanaman sampel 3 yaitu 34 helaian. Dan
diperoleh rata-rata tinggi pertumbuhan tananaman pada tanaman kacang tanah ( Arachis
hypogaea ) yaitu 25,33 dan untuk rata-rata jumlah helaian daunnya yaitu 35.
Dari hasil pengamatan I
dan III yang telah dilakukan dapat dibandingkan bahwa tinggi tanaman untuk
jagung ( Zea mays ) lebih tinggi
dibandingkan dengan tananman kacang tanah
( Arachis hypogaea ), hal ini
disebabkan telah terjadinya kompetisi yaitu ksompetisi dari luar baik dari
dalam seperti kompetisi air, unsur hara tanah, cahaya matahari dan posisi
tempat tanaman. Untuk tanaman jagung ( Zea
mays ) dapat kita lihat dari sisi perakarannya yaitu tunggang memanjang
sehingga tanaman jagung lebih muda mencapai dan menyerap unsur-unsur hara dan
air yang ada pada kedalam tanah tertentu sehingga unsur-unsur ataupun zat yang
dibutuhkannya mencukupi dibandingkan dengan sisitem perakaran untuk tanaman
kacang tanah ( Arachis hypogaea ) sistem perakaran yang serabut hanya dapat
menyerap unsur hara,air dan zat-zat yang lain didalam tanah sesuai dengan kemampuan
akar yang terbatas, tidak mampu mencapai kedalaman yang terlalu dalam karena
akarnya yang serabut, sehingga tanaman jagung ( Zea mays ) lebih tinggi pertumbuhanya dibandingkan dengan tanaman
kacang tanah ( Arachis hypogaea ). Dari segi perebutan radiasi sinar matahari
tanaman jagung ( Zea mays ) lebih banyak menyerap atau menerima radiasi sinar
matahari dibandingkan dengan kacang tanah ( Arachis
hypogaea ) karena bentuk daun jagung yang panjang dan lebar dan tinggi
tanaman yang tinggi lebih memudahkan tanaman tersebut menerima ataupun menagkap
radiasi sinar matahari yang cukup dan memenuhi kebutuhan jagung tersebut
sehingga proses fotosintesisnya sangat baik dibandingkan dengan bentuk daun
kacang yang kecil-kecil dan tinggi tanamnnya terlalu rendah menyebabkan tanamn
kacang tidak terlalu banyak menerima radiasi sinar matahari karena terhalang
oleh tanaman jagung yang tinggi dan daun yang lebar sehingga tanaman kacang
tanah pertumbuhannya sedikit terlambat dibandingkan dengan tanaman jagung. Jarak
tanaman yang telah ditentukan tidak memungkin tidak terjadi kompetisi pada
tanamam tersebut karena pada suatu lahan yang sama dan ditanami dua atau lebih
tanaman yang berbeda komoditi akan terjadi kompetisi tanaman karena perbedaan
tinggi tanaman ataupun struktur tumbuhan dan sistem perakaranya. Kompetisi
tanaman ini disebut dengan kompetisi dua jenis tanaman yang berbeda baik dari
organ tumbuhan dan struktur tumbuhannya. Hal-hal inilah yang menyebabkan
mengapa terjadi perbedaan tinggi pertumbuhan tanaman jagung ( Zea mays ) dan dengan taman kacang
tanah ( Arachis hypogaea ).
KESIMPULAN
Kesimpulan
1.
Pada
pengamatan I diperoleh hasil pertumbuhan tanaman monocotyle tanaman jagung ( Zea mays ) yang
tertinggi terdapat pada sampel 3 yaitu 51 cm dan tinggi pertumbuhan tanaman terendah pada sampel 1 yaitu 34 cm.
2.
Pada pengamatan I
diperoleh hasil pertumbuhan tanaman dicotyle tanaman kacang tanah ( Arachis hypogaea ) pertumbuhan tanaman yang tertinggi pada sampel 3 yaitu 20 cm dan tinggi
pertumbuhan tanaman terendah
pada sampel 1 dan 2 yaitu 15 cm.
3.
Pada
pengamatan II diperoleh hasil pertumbuhan tanaman monocotyle tanaman
jagung ( Zea mays ) tertinggi terdapat pada sampel 1 yaitu 78 cm dan tinggi
pertumbuhan tanaman terendah pada sampel 2 yaitu
53 cm.
4.
Pada pengamatan II diperoleh hasil
pertumbuhan tanaman
dicotyle tanaman
kacang tanah ( Arachis hypogaea ) pertumbuhan tertinggi terdapat pada sampel 3 yaitu 24 cm dan tinggi
pertumbuhan tanaman terendah pada sampel 2 yaitu
21 cm.
5.
Pada pengamatan III diperoleh hasil pertumbuhan tanaman monocotyle tanaman jagung (
Zea mays ) pertumbuhan tertinggi terdapat pada sampel 1
yaitu 127 cm dan tinggi pertumbuhan tanaman terendah pada tanaman sampel 2 yaitu 67 cm.
6.
Pada pengamatan III diperoleh hasil pertumbuhan tanaman dicotyle tanaman kacang
tanah ( Arachis hypogaea )
pertumbuhan tertinggi pada tanaman sampel 2 yaitu 26 cm dan tinggi pertumbuhan
tanaman terendah pada tanaman sampel 1 dan 3 yaitu 25 cm.
Saran
Diharapkan agar praktikan dapat
lebih teliti dalam memperhatikan dan mengamati pertumbuhan tanaman agar
hasil yang diperoleh terperinci dan akurat dan agar tidak terjadi kegagalan
saat penanaman.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2011. http://megantara-farm.blogspot.com/tanaman-tumpang-sari-kedelai-dan-jagung/2011/07.
html. Diakses 4 mei 2013
Ariebowo. Moekti. 2003.
Praktis Belajar Biologi. Visindo: Jakarta.
Askari,Wahyu.2010.akademiktanaman-kacang-tanah
http://wahyuaskari.wordpress.com/akademik/tanaman-kacang-tanah/.
Diakses 4 mei 2013
Atinirmala,2006.anatomi-tumbuhan-monokotil-dan-dikotil
http://soearga.wordpress.com/anatomi-tumbuhan-monokotil-dan-dikotil/ diakses
tgl 4 mei 2013.
Doni,Ahmadi.2013.budidayakacangtanah.http://doniahmadi45.blogspot.com/2013/02/makalah-budidaya-kacang-tanah.html.
Diakses 4 mei 2013.
Hartono,
Rudi. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.
Karim, Saeful. 2008.
Belajar IPA. Madju Offset: Jakarta.
Karma, Oman. 2006.
BIOLOGI XI. Grafindo: Bandung.
Lisdiana,
Fachrudin. 2000. Budi Daya Kacang Kacangan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Mashudi.
2001. Bertanam Kacang Tanah dan Manfaatnya. Azaka Press: Surabaya.
Mulyani,
Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Pitojo, Setijo. 2005.
Benih Kacang Tanah. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Priyandoko, Didik. 2007.
BIOLOGI XI. Piranti Darma Kalokatam: Jakarta.
Purwono, 2005. Biologi
Interaktif. Azka Press: Surabaya.
Purwono.
2007. Budi Daya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penerbit Penebar Swadaya:
Jakarta.
Rukmana, Rahmat. 1993.
Usaha Tani Jagung. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Rukmana, Rahmat. 1995.
Kacang Tanah. Azka Press: Surabaya.
Siti, Rochani. 2000.
Bercocok Tanam Jagung. Azka Press: Surabaya.
Soenanto,
Hardi. 2009. 100 Resep Sembuhkan Hipertensi, Asam urat, dan Obesitas. PT. Elex
Media Komputindo: Jakarta.
Sugianto, Sattok ,
2012. http://sattoksugianto.blogspot.com/2012/10/contoh-makalah-pengaruh-media-tanam.html.
sangat membantu...
BalasHapusdalam penyelesaian tugas saya..
salam kenal aja ea...
UMSU (unggul, cerdas, terpercaya)
fakultas pertanian
jurusan AET & AGB ...
selalu dihati.......
queen casino - Bonus Codes and reviews for 12/2021
BalasHapusqueen sbobet ทางเข้า casino. 1. queen casino クイーンカジノ · 2. 더킹카지노 baccarat · 3. casino · 4. casino. · 5. casino. · 6. casino. · 7. casino. · 8. queen casino.